Overblog
Edit post Follow this blog Administration + Create my blog

Jakarta, (Tagar 18/6/2018) – Dua kapal tenggelam terjadi sebelum dan sesudah Idul Fitri yang jatuh pada 15 Juni 2018. KM Arista tenggelam di perairan Makassar,  Rabu siang (13/6), dan KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Senin sore (18/6).

KM Arista dengan puluhan penumpang, bergerak dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Barrang Lompo, Kelurahan Barrang Lompo Makassar Kecamatan Sangkarrang, Makassar. Di pertengahan jalan, kapal oleng dihempas ombak, tidak bisa dikendalikan hingga terbalik dan selanjutnya karam.Total korban dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa itu sebanyak 17 orang.

KM Sinar Bangun dengan 128 penumpang, tenggelam di perairan Danau Toba, antara Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir dan Desa Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Sebanyak 18 penumpang selamat, satu penumpang meninggal, dan 109 penumpang lain masih dalam status hilang. Upaya pencarian korban di danau yang sedang dibenahi sebagai kawasan pariwisata tersebut akan terus dilaksanakan selama tujuh hari kedepan.

Diluar faktor cuaca buruk, dua kapal itu diduga membawa penumpang dan muatan melebihi kapasitas, juga tidak dilengkapi fasilitas keselamatan sesuai standar. Terkait kapal tenggelam di perairan Makassar, dilansir Antara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan akan ada tindakan tegas dan risiko untuk pemilik kapal.

"Tidak ada kompromi bagi pelanggar yang mengoperasikan kapal bukan peruntukan apalagi para penumpang tidak dibekali jaket pelampung," kata Menhub Budi Karya di Jakarta, Minggu (17/6).

Terkait kapal tenggelam di Danau Toba, ia mengirim tim investigasi untuk memastikan penyebab kecelakaan.

"Sering kali dalam berbagai kesempatan saya sampaikan, jangan membawa penumpang melebihi kapasitas," kata dia, Senin malam (18/6).

Budi Karya mengatakan dalam pelayaran, sebenarnya ada dua hal saja yang harus dipatuhi. Pertama jangan membawa penumpang melebihi kapasitas kapal, dan kedua adalah selalu menyiapkan jaket pelampung.

Ketika mengunjungi Dermaga Kali Adem Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Minggu (17/6), Budi Karya juga mengingatkan dua hal itu. Ia mengingatkan kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke untuk memperhatikan batas kapasitas penumpang dalam kapal agar tidak berlebihan karena bisa berakibat fatal.

"Hari ini saya memastikan bahwa keselamatan itu harus menjadi satu yang utama. Yang paling sederhana adalah dua, pertama kapasitas, yang kedua adalah life jacket," katanya.

"Kalau kapasitas lebih, harus ada yang diturunkan. Kalau kurang life jacket-nya, diturunkan juga. Keselamatan itu adalah keharusan. Para operator, syahbandar dan pengelola pelabuhan harus taat pada prosedur operasi tetap," lanjutnya.

Dalam kunjungannya, Menhub juga menyempatkan berbicara dengan penumpang kapal serta memberikan jaket pelampung kepada awak kapal. Tujuannya agar awak kapal dapat memberi contoh dan mengingatkan penumpang untuk selalu menggunakan jaket pelampung untuk keselamatan. (af)

Tag(s) : #Pariwisata
Share this post
Repost0
To be informed of the latest articles, subscribe: